Jumat, Januari 23, 2009

YASMINE - PORNOCHIC 14




Audio: RealAudio COOK 44100Hz stereo [Output 00 (Audio Stream)]
Video: RealVideo 4 720x416 30.00fps 329Kbps [Output 01 (Video Stream)]

CODE
  1. http://rapidshare.com/files/121110027/M.D.P.14.YASMINE.part1.rar
  2. http://rapidshare.com/files/121110071/M.D.P.14.YASMINE.part2.rar
  3. http://rapidshare.com/files/121109988/M.D.P.14.YASMINE.part3.rar
PASS: enzo-ST

SUZIE - PORNOCHIC 13




Audio: RealAudio COOK 44100Hz stereo [Output 00 (Audio Stream)]
Video: RealVideo 4 512x272 29.97fps 310Kbps [Output 01 (Video Stream)]

CODE

PASS: enzo-ST

KATSUMI - PORNOCHIC 12




Audio: RealAudio COOK 44100Hz stereo [Output 00 (Audio Stream)]
Video: RealVideo 4 512x288 29.97fps 311Kbps [Output 01 (Video Stream)]

CODE

PASS: enzo-ST

SOPHIE - PORNOCHIC 11




Audio: RealAudio COOK 44100Hz stereo [Output 00 (Audio Stream)]
Video: RealVideo 4 576x304 29.97fps 320Kbps [Output 01 (Video Stream)]

CODE

PASS: enzo-ST

OKSANA - PORNOCHIC 10




Audio: RealAudio COOK 44100Hz stereo [Output 00 (Audio Stream)]
Video: RealVideo 4 656x368 30.00fps 324Kbps [Output 01 (Video Stream)]

CODE
PASS: enzo-ST

JESSICA - PORNOCHIC 8





Audio: RealAudio COOK 44100Hz stereo [Output 00 (Audio Stream)]
Video: RealVideo 4 560x320 23.98fps 306Kbps [Output 01 (Video Stream)]

CODE

PASS: enzo-ST

BLONDE - PORNOCHIC 7




Audio: RealAudio COOK 44100Hz stereo [Output 00 (Audio Stream)]
Video: RealVideo 4 640x352 30.00fps 327Kbps [Output 01 (Video Stream)]

CODE

PASS: enzo-ST

PRISCILIA. - PORNOCHIC 6




Audio: RealAudio COOK 44100Hz stereo [Output 00 (Audio Stream)]
Video: RealVideo 4 512x288 29.97fps 327Kbps [Output 01 (Video Stream)]

CODE


PASS: enzo-ST

SANDY - PORNOCHIC 5




Audio: RealAudio COOK 44100Hz stereo [Output 00 (Audio Stream)]
Video: RealVideo 4 720x480 23.98fps 332Kbps [Output 01 (Video Stream)]


CODE

PASS: enzo-ST

Tante DB yang Seksi


Saya sebelumnya ingin berterima kasih atas perhatian rekan pembaca sekalian terhadap tulisan saya terdahulu, "WANITA HAMIL PENGGODA". Rekan pembaca mungkin sudah tahu kisahku dengan Shebi(wanita hamil yang bercinta denganku saat itu). Setelah kejadian di rumah Tante DB itu, aku dan Shebi belum bercinta lagi (mungkin karena usia kehamilan Shebi yang sudah memasuki usia rawan akan keguguran). Tetapi aku dapat memulai kisah baru dengan temannya Shebi, yaitu Tante DB. Beginilah salah satu kisahnya.

Aku menepati janjiku untuk datang ke rumah Tante DB (meskipun usianya sudah memasuki kepala 3, tetapi penampilan tubuh seksinya seperti seorang gadis yang belum pernah melakukan persetubuhan) dengan maksud untuk mengambil dana untuk menggarap proyek perayaan ulang tahunnya Tante DB. Aku datang ke rumahnya sekitar pukul 13:00, setelah aku selesai membuat sketsa keseluruhan acara untuk kutawarkan ke Tante DB. Singkat cerita, aku diterima langsung oleh Tante DB.

"Silakan masuk Dra.." ujar Tante DB kepadaku membuka percakapan kami setelah mungkin selama 5 menit aku menunggu di depan pintu rumahnya sambil membayangkan apa saja yang akan kubicarakan nanti dengan Tante DB.
"Oh.., terima kasih Bu.." jawabku yang sebelumnya terbengong karena melihat Tante DB hanya mengenakan daster pendek berwarna merah dan terlihat tonjolan puting payudaranya yang terlihat cukup besar.
Puting payudaranya terlihat karena Tante DB memang tidak menggunakan BH-nya. Kami berdua pun masuk dan duduk di ruang tamu. Setelah itu Tante DB menutup kembali pintu rumahnya tanpa menutup hordeng di kaca.
"Bagaimana.., bagaimana..?" ujar Tante DB sambil menyulut sebatang rokok yang diambilnya dari meja di depan kami.
"Mmm.. begini, aku telah selesai membuat draf acara Ibu dan sekarang.."
"Tidak-tidak.., aku tidak membicarakan tentang my party, aku percaya kepadamu kok untuk menghandelnya, kamu kan sudah profesional.." potong Tante DB dengan memujiku sambil beberapa kali menghisap rokoknya dalam-dalam.
"Lalu maksud Anda bagaiman itu apa..?" timpalku sambil menatap lurus ke arah wajah Tante DB yang masih menikmati hisapan terakhirnya pada rokok yang baru sebentar dinyalakannya.
Sambil mematikan rokok di atas asbak yang tersedia di meja, Tante DB mendekatkan posisi duduknya ke arahku.

"Maksudku ini loh Tuan..!" jawab Tante DB sambil menyentuh senjataku dan meremasnya, kontan saja ada yang bergerak di dalam celana bahan panjangku.
Dan tanpa menunggu jawaban dariku, Tante DB sudah menurunkan reslueting celanaku dan tangan kanannya pun masuk menyelinap ke dalam celana dalamku dan langsung dikeluarkannya senjataku. Setelah itu digoyang-goyangkannya. Ternyata senjataku belum total bangunnya. Sambil menggoyangkan penisku, Tante DB melepaskan daster yang dipakainya dengan tangan kirinya, dan.. terlihatlah bukit indah berwarna putih dengan puncaknya yang berwarna hitam cukup besar dan terlihat agak keras puncaknya (size Tante DB ternyata 34 dengan cup c).

Rupanya Tante DB memiliki hasrat tersimpan kepadaku ketika dia melihatku melakukan persetubuhan dengan Shebi yang waktu itu sedang hamil. Aku memang sudah mengetahuinya dari Shebi kalau Tante DB itu adalah seorang penganut free seks, sehingga apa yang dilakukannya padaku saat ini bukanlah sesuatu yang baru untuknya. Dan menurutku ini adalah kesempatanku juga untuk menikmati tubuh indahnya.

Langsung saja tanpa mempedulikan situasi yang ada, seperti hordeng yang masih terbuka lebar, aku pun langsung membelai perlahan bukit putih menantang yang ada di depanku dan belum kupijit atau kupilin puting pyudaranya yang hitam besar. Dari belaian itu kurasakan ada bintik-bintik kecil mengelilingi ujung puting payudara Tante DB (kata orang pertanda yang memilikinya adalah orang yang pandai bercinta). Dan dari aksi Tante DB sendiri, dia sudah mulai mengulum senjataku dan terkadang menggigit helm-nya. Mendapat aksi yang cukup asyik itu, tentu saja senjataku menjadi total bangunnya.

Dan tiba-tiba, "Kring.. kring.. (kurang lebih 6 kali berdering)" terdengar deringan yang berasal dari dering handphone milik Tante DB, dan bunyi deringnya cukup khusus, karena yang kuketahui, dering handphone Tante DB tidak seperti itu.
"Sorie Dra.. kayanya aku harus angkat telepon dulu nih, ini sepertinya dari menejerku deh.. aku takut ada perlu penting, atau mungkin mengingatkan jadwalku.." katanya sambil menyudahi aksinya dengan senjataku, padahal baru saja aku mau menikmati tubuh indahnya, termasuk payudaranya yang menantang itu.
Tante DB berjalan menuju meja makan untuk mengambil handphone-nya tanpa terlebih dahulu membenahi dasternya yang terlihat melorot, karena Tante DB berdiri dan berjalan begitu saja. Dan aku masih duduk di posisiku sambil mengocok sendiri senjataku sambil melihat tubuh Tante DB yang hanya dibalut oleh celana dalam hitam yang tipis, menambah seksi saja tubuh Tante DB yang masih proposional. Lalu setelah memutuskan hubungan handphone-nya, Tante DB pun kembali berjalan ke arahku dengan mimik wajah yang agak kecewa.

"Soriee Dra.. aku harus NGAMEN dulu.." ujar Tante DB dengan nada agak kecewa (Ngamen berarti dia harus kerja dan berarti.. harus meninggalkanku yang sudah gantung ini).
Kemudian Tante DB pun mendekatiku sambil tangan kirinya menyisihkan ke samping celana dalamnya, sehingga terlihat bulu tipis hitam dengan klirotis yang menggantung, dan dia pun langsung bediri di atasku (aku masih berpakian lengkap, tetapi senjataku telah keluar dan dia pun mulai menurunkan pantatnya serta memegang penisku untuk diarahkan ke lubang kemaluannya).
"Tenang Dra.., kita masih ada sedikit waktu, dan aku akan selesaikan dulu tugasku yang ini, baru kita pergi NGAMEN.." ujar Tante DB yang dengan sedikit susah payah memasuki penisku ke dalam liang kemaluannya yang sudah memperlihatkan lembab dan basah itu.

Dan setelah beberapa lama dengan usahanya, dia pun sukses dan langsung saja dia mulai aksinya menaik-turunkan pantatnya. Selang beberapa saat saja keringat sudah berpeluh di tubuh kami berdua (kira-kira setengah jam posisi kami seperti tadi dan hanya Tante DB yang sudah orgasme). Sementara aku belum orgasme, meskipun aksi dari Tante DB sangat dasyat (maksudnya goyangannya).Dan karena diburu oleh waktu, akhirnya Tante DB menyudahi aksi menunggangiku dan langsung menyuruhku melepaskan seluruh pakaianku yang masih melekat (dan memang masih lengkap).

Setelah melepaskan seluruh pakaian yang melekat pada tubuhku, aku pun bugil. Tante DB langsung menarikku ke kamarnya dan langsung masuk ke dalam kamar mandinya (di kamarnya yang besar terdapat kamar mandi yang cukup besar pula).
"Gimana nich..? Belum selesai, apalagi keluar, pusing kan kalau nggak selesai gini.." kataku ditengah perjalanan kami ke kamar mandinya.
"Abis kamu LAMBRETA (lambat) sekali sih keluarnya..!" ujar Tante DB sedikit ketus.
Dan dia pun langsung menyalakan shower, lalu membasahi tubuhnya dan langsung merapatkan tubuh indahnya ke dinding sambil merenggangkan kedua kakinya.
"Ayo Dra.. cepat masukin..! Biar kamu cepat keluar, dan kita teruskan pertarungan ini setelah aku pulang NGAMEN.." pintanya sambil tangannya merebahkan bibir vaginanya.
Melihat posisi tubuh yang menantang ini, aku pun langsung tidak banyak bicara lagi, langsung saja kuhujami senjataku ke liang vagina Tante DB yang sudah basah itu.

"Ehm.. ini baru asyik Bu.., Ehmm.." desahku ketika batang kejantananku menghujami dengan gerakan cepat pada liang senggamanya yang sangat menantang itu.
"Iya, cepat..! Cepat.. iya lagi Dra.. terus.. aahh.. ahh.." hanya desahan dan gerakan saja yang mengikuti irama siraman air shower di kamar mandinya.

Dan setelah 20 menit berlalu dengan posisi dimana aku menghujami Tante DB dari belakang sambil memilin dan memijat payudara Tante DB yang tubuhnya rapat dengan tembok kamar mandi, terasa senjataku sudah mulai berdenyut, dan, "Mbaak.. aku mau.." ujarku terbata-bata dan langsung dipotong oleh Tante DB, "Keluarin di dalam saja Dra..!"
"Aku juga mau keluaar lagi..!" teriak Tante DB diikuti orgasme yang kedua kali, dan kali ini cairan yang keluar cukup banyak, sehingga membuatku tidak dapat bertahan lebih lama lagi.
"Crot.. crot.. crot..!" akhirnya aku pun orgasme juga.

Setelah kami berorgasme ria, Tante DB pun langsung menghadiahiku dengan kecupan di bibirku.
"Kamu oks Say..?" bisik Tante DB dan langsung dia pun mandi untuk mempersiapkan diri di acara NGAMEN-nya.
Aku pun hanya terduduk berbugil ria sambil memperhatikan Tante DB mandi.
"Dra.., kalau kamu mau nambah jangan sekarang ya..?" ujar Tante DB yang terlihat risih karena pandanganku yang tidak lepas dari tubuh bugilnya.

Dan akhirnya setelah mandi, Tante DB berpakaian dan juga mempersiapkan kebutuhan NGAMEN-nya. Aku pun yang sudah berpakaian kembali menunggu Tante DB di ruang tamu, karena Tante DB memintaku untuk menemaninya ke acaranya itu. Kami pun pada saat acara yang dihadiri oleh Tante DB berlangsung, sempat melakukan pertempuran yang singkat, tetapi sangat asyik, karena segalanya disertai oleh perasaan khawatir dan itulah yang membuat permainan singkat kami lebih menarik.

Rekan pembaca sekalian, cukup sekian dulu cerita dari saya. Sementara itu cerita seks saya saat Tante DB NGAMEN mungkin akan saya ceritakan pada kesempatan mendatang. Itu pun bila rekan pembaca sudi untuk memberi tanggapan atas cerita saya di atas.

TAMAT

Sari, Rekan Kerjaku

Namaku Dody (samaran) umurku 25 tahun karyawan salah satu perusahaan swasta yang berada di Bandung. Karyawan pada perusahaan tempatku bekerja tidak terlalu banyak, karena aku ditempatkan di kantor pemasarannya yang tidak ada kegiatan produksinya. Aku ditempatkan pada bagian yang cukup strategis yaitu asisten manager dan sekaligus tangan kanan manager, posisi yang lumayan bagi mahasiswa yang baru lulus beberapa bulan sepertiku ini.

Kantorku dihuni oleh 10 orang termasuk manager dan aku, dari 10 orang ini hanya empat orang yang paling banyak di kantor, yaitu sekretaris, office boy, aku, dan satu lagi orang yang ditugaskan membantu pekerjaanku, selebihnya kerjanya di lapangan, termasuk manajerku yang selalu banyak keluar kota. Sementara aku ditugaskan untuk meng-handle pekerjaan di kantor dan melayani konsumen yang datang langsung ke kantor. Kerjaanku di sini tidak begitu sibuk, waktu luangku kugunakan untuk membaca cerita-cerita XX dan lihat-lihat situs-situs XX, walau aku kelihatannya sedikit alim tetapi aku termasuk cowok yang tegangan tinggi juga. Walau sampai saat itu aku ciuman aja belum pernah, nafsu birahiku kusalurkan dengan melakukan onani, kadang sebelum tidur, kadang sehabis tidur, atau sebelum mandi. Aku pun sering melakukan hal yang sama apabila sedang di kantor apabila aku sedang terangsang, kebanyakan aku melakukannya di kamar madi atau kalau sedang sepi aku onani kering di sofa.

Pertama kali aku melakukan hubungan seks berawal pada suatu hari kantorku dalam keadaan sepi, seperti biasa teman-temanku sedang pada di lapangan, sementara managerku sedang keluar kota, office boy tidak bisa masuk lantaran sakit, sementara orang yang diperbantukan di ruanganku izin untuk menghadiri pernikahan sepupunya. Jadilah di kantorku tinggal berdua dengan sekretaris, sebut saja namanya Sari umurnya sekitar 23 tahunan, hubunganku dengan Sari sebenarnya biasa-biasa saja. Sari sebenarnya orangnya lumayan menarik tetapi aku sebelumnya tidak menaruh perhatian apa-apa, karena dia tidak termasuk cewek tipeku, walau aku tahu dia kelihatan mempunyai perhatian khusus terhadapku. Pada siang itu karena pekerjaanku sudah kulalap habis dari pagi, sebab aku bukan tipe karyawan yang menunda-menunda pekerjaan, waktuku kuhabiskan dengan membaca cerita XX di situs favoritku 17tahun.com.

Sedang asyik-asyiknya aku membaca dan menghayati cerita-cerita tersebut, dan pikiranku pun sudah mulai tegang dan aku sudah terangsang berat, tiba-tiba ada yang mengetuk pintu ruang kerjaku,
"Tuk.. tuk.. tuk.. permisi..!"
Aku bilang, "Silakan masuk! tidak dikunci."
Ternyata yang masuk adalah Sari, dia bilang,
"Mas saya mau ngambil file yang Mas pinjem kemarin untuk laporan bulanan."
Aku bilang, "Silakan ambil aja sendiri Sar! Itu aku simpan di kotak lemariku yang paling bawah."

Dia langsung masuk dan mencari-cari file yang dia inginkan, semenara aku masih terangsang sekali, agaknya dia belum menemukan file yang dia inginkan, aku langsung menghampirinya dan mencoba membantu mencarikan file itu, dan dia dalam posisi jongkok dan aku dengan tidak sengaja melihat belahan payudaranya yang aduhai, dan warna CD-nya, warnanya crem, dan entah setan apa yang datang pada pikiranku, otakku jadi gelap, aku langsung saja memeluk dia, dan kukulum bibirnya yang merah merekah itu dan langsung kutindih dia, pertamanya dia berontak, tapi bibirnya terus kukulum dan kuberikan rangsangan-rangsangan seperti yang banyak kubaca dalam situs 17tahun.com, dari mulai kujilati leher dan kupingnya, kuremas payudaranya kiri kanan bergantian. Akhirnya dia pun mulai terangsang, itu dibuktikan dengan nafasnya yang semakin ngos-ngosan terengah-engah dan bibirnya pun mulai memberikan perlawanan yang cukup agresif juga, kami saling menjulurkan lidah dengan agresifnya, cukup lama aku dan dia melakukan kegiatan seperti itu.

Akhirnya dia kuangkat ke atas sofa dan aku mulai melucuti pakaiannya satu persatu sampai dia telanjang bulat alias bugil, waw indah sekali tubuh Sari ini, pikirku. Kulitnya putih bersih tubuhnya padat berisi dihiasi dengan bulu-bulu halus disekitar kulitnya yang membuatku tambah terangsang. Sekarang aku menjilati payudaranya yang ternyata masih kencang, aku tidak tahu ukuran bra-nya berapa, soalnya aku tidak tahu soal gituan, pokoknya kencang dan montok! Aku terus memberikan rangsangan, kali ini aku memberikan rangsangan pada kemaluannya, cukup harum juga, rupanya dia termasuk cewek yang selalu memperhatikan kebersihan kemaluannya ditumbuhi bulu-bulu halus yang tidak begitu lebat dan sungguh merangsang birahiku, dan dilihat dari gelagatnya sepertinya dia masih perawan. Aku langsung saja menjilati kemaluannya dia pun menggelinjang dengan hebatnya, rupanya dia tipe perempuan yang sensitif juga.

Aku terus menjilatinya, lidahku kusapukan dari atas sampai ke bawah dan kukeluar-masukan pada lubang goa miliknya, dia semakin menggelinjang dan mengeluarkan suara-suara lenguhan yang luar biasa, "Aduh.. oh.. oh.. Mas enak.. terus.. Mas!" tak lama kemudian ada cairan yang agak asin rasanya, rupanya dia sudah orgasme, dan dia menggelinjang lebih hebat lagi, dengan lenguhan-lenguhan yang semakin merangsang, "Ooh.. uh.. Mas enak Mas! ayo masukin aja Mas! Sari tidak tahan Mas!" Sementara aku menghentikan kegiatan itu dulu, dan aku membuka pakaianku sampai bugil. Senjataku sudah kokoh dan siap tempur, ukurannya sebenarnya biasa saja panjang 15 cm dan diameter 3 cm lebih. Aku tidak langsung menghantamnya, senjataku kugosok-gosokkan di permukaan lubangnya, dia semakin hebat menggelinjang, dan memintaku supaya aku cepat memasukkan senjataku ke lubangnya. Setelah beberapa saat, aku coba sodokkan senjataku perlahan-lahan karena aku takut membuatnya sakit, dan ternyata lubangnya cukup seret, dan memang sepertinya dia masih perawan, aku coba memasukan senjataku 1/4-nya, aku lihat reaksinya dia agak meringgis kesakitan, aku diamkan sesaat.

Setelah keliatan tenang, kudorong lagi 1/4-nya, dan terus kuulangi sampai senjataku masuk semuanya, setelah itu aku langsung menggenjotnya maju-mundur dengan irama yang cukup beraturan dan dia semakin melenguh-lenguh keenakan, kalau saja ada orang lain dikantorku pasti akan mendengarnya, dia pun mengimbangiku dengan cara memutar-mutar pantatnya, dan ala mak.. rasanya enak sekali! Senjataku bagaikan dipelintir dan diremas-remas, ternyata ukuran lubangnya sangat sempit, dan itu yang membuatku semakin melayang-layang. Beberapa saat kemudian dia mengejang dan mengeluarkan lenguhan dengan hebatnya, rupanya dia orgasme lagi, kali ini kelihatannya dia mengeluarkannya sangat banyak dan sepintas kulihat waktu senjataku kucabut sesaat, cairan putih mengalir dari lubangnya campur bercak merah menandakan keperawanan dia baru saja kurenggut, dan aku belum apa-apa, aku langsung menggenjot lagi dengan berbagai posisi: konvensional, doggy style, gaya duduk dan gaya lain yang pernah kubaca dalam di situs-situs XX.

Dia sudah dua kali orgasme, dan aku belum apa-apa, aku langsung menggenjotnya lagi, dan beberapa saat kemudian sepertinya aku sudah tak tahan, di kepala senjataku seakan ada yang mau keluar, aku bilang sama Sari, "Sar! aku sudah mau keluar nih! keluarin di luar atau di dalam?" dia bilang, "Sebentar dulu Mas! aku juga sudah mau keluar lagi kita keluarin bareng di dalam aja Mas!" Aku terus menggenjot dia, dan akhirnya keluar juga lahar panas dari senjataku menyemprot sampai ada lima kalinya di dalam lubangnya, yang rupanya diikuti dengan orgasmenya Sari untuk ketiga kalinya, aku merasakan sangat nikmat dan enak, jauh lebih nikmat dari orgasmeku yang kualami dengan cara onani. Tak terasa rupanya kami melakukannya hampir dua jam dari jam 2:00 siang sampai jam 4:00 sore, dan aku pun terkulai lemas Sari pun mengalami kondisi yang sama.

Kupeluk dia dengan senjataku masih di lubangnya, Sari meneteskan air mata sambil berkata,
"Mas! Sari sudah tidak perawan lagi, gimana kalau Sari hamil? dan gimana kalau pacar Sari tahu?"
Aku langsung jawab, "Sar! jangan takut kalau kamu hamil, aku sanggup mempertanggungjawabkannya, dan aku siap menikahi kamu."
Dia pun berhenti menangis dan langsung memelukku, sambil berkata,
"Mas! sebenarnya aku mencintaimu!"
Aku pun peluk dia dan aku lumat lagi bibirnya, aku dan Sari sempat mengulanginya satu ronde lagi sampai tiba waktu pulang yaitu setengah lima. Kami pun pulang sama-sama setelah kupastikan pintu terkunci semuanya, dan aku menawarkannya untuk kuantar pulang tetapi dia menolak, dia memilih untuk naik angkutan umum saja, katanya.

Sejak kejadian itu aku sempat mengulanginya beberapa kali dengannya setiap ada kesempatan, aku lakukan di kamar mandi di ruang kerja, dan di gudang dengan berbagai variasi, hampir satu minggu 3 kali dalam waktu kurang lebih 3 bulan aku melakukannya, dan sampai pada suatu hari dia mengajukkan pengunduran dirinya dari perusahaan tempatku bekerja, dengan alasan dia akan pindah rumah dengan orangtuanya keluar kota, dan bekerja pada bank swasta di kota yang sama. Tak lupa dia pun pamit kepadaku dan sebagai perpisahan dia mengajakku nonton di bioskop yang cukup terkenal di kotaku, dan di dalam bioskop aku dan dia bukannya nonton film, tetapi melakukannya lagi di WC bioskop sampai film bubaran, dan sejak itu aku tidak melakukannya lagi.

Kebetulan penggantinya Sari, cewek yang sudah lumayan berumur walau belum berkeluarga, dan penampilannya pun dua tingkat di bawah Sari, tapi ada kisah menarik dengannya yang akan kuceritakan kemudian.

TAMAT