Rabu, Maret 04, 2009

Heboh......ML Cewe Kuta Bali

Masih Virgin


Amoy Cantik Toge Banget

Lihat cewe kaya gini di ranjang, Kalau nolak bukan cowo namanya...
Betul nggak Bro....




Cewe bertato cakep abis


Cakep, Imut, Putih, Seksi, Toge lagi !!! Kurang apalagi..
Cewenya perfect Bro..
Coba lihat deh, Setuju nggak Bro ?

download
http://www.ziddu.com/download/3283600/CeBe...epabis.rar.html

Cewenya Cakep Banget

Diperkosa Ber 2

download

ML ma cewek cantik Nikmat

Cewek Aceh ML


Permainan Cinta di Kamar Mandi


Halo kenalkan, aku Panji Anugerah (nama samaran). Seorang pria berusia 37 tahun, menikah, dengan seorang wanita yang sangat cantik dan molek. Aku dikaruniai Tuhan 2 orang anak yang lucu-lucu. Rumah tanggaku bahagia dan makmur, walapun kami tidak hidup berlimpah materi.
Boleh dibilang sejak SMA aku adalah pria idaman wanita. Bukan karena fisikku yang atletis ini saja, tapi juga karena kemampuanku yang hebat (tanpa bermaksud sombong) dalam bidang olahraga (basket dan voli, serta bulu tangkis), seni (aku mahir piano dan seruling) dan juga pelajaran (aku menduduki peringkat ketiga sebagai pelajar terbaik di SMAku). Bedanya waktu di SMA dahulu, aku tidak terlalu tertarik dengan hal-hal seperti seks dan wanita, karena saat itu konsenterasiku lebih terfokus pada masalah akademisku.

Bakat playboyku mulai muncul setelah aku menjadi seorang kepala rumah tangga. Aku mulai menyadari daya tarikku sebagai seorang pria normal dan seorang pejantan tangguh. Sejak diangkat sebagai kabag bagian pemasaran inilah, pikiran-pikiran kotor mulai singgah di otakku. Apalagi aku juga hobi menonton film-film biru.

Wanita lain yang sempat hadir dihatiku adalah Maya. Dia adalah rekan kerjaku, sesama pegawai tapi dari jurusan berbeda, Accounting. Dia berasal dari Surakarta, tinggal di Bandung sudah lama. Kami sempat menjalin hubungan gelap setahun setelah aku menikah dengan Lilis, istriku. Hubungan kami tidak sampai melakukan hal-hal yang menjurus kepada aktivitas seksual. Hubungan kami hanya berlangsung selama 6 bulan, karena dia pindah ke lain kota dan dinikahkan dengan orang tuanya dengan pria pilihan mereka. Dasar nasib!!! Niatku berpoligami hancur sudah. Padahal aku sudah berniat menjadikannya istri keduaku, walau istri pertamaku suka atau tidak. Karena frustasi, untuk beberapa bulan hidupku terasa hampa. Untungnya sikapku ini tidak bertahan lama, karena di tahun yang sama aku berkenalan dengan seorang teman yang mengajariku gaya hidup sehat, bodybuilding.

Saat itu, sekitar tahun 1998, yang namanya olahraga fitness, bukanlah suatu trend seperti sekarang. Peminatnya masih sedikit. Gym-gympun masih jarang. Sejujurnya aku malas berbodybuilding seperti yang dilakukan temanku itu. Apalagi saat itu sedang panas-panasnya isu politik dan kerusuhan sosial. Belum lagi adanya krismon yang benar-benar merusak perekonomian Indonesia. Untungnya perusahaan tempatku bekerja cukup kuat bertahan badai akibat krismon, hingga aku tidak turut diPHK. Namun temanku yang sangat baik itu terus memotivasiku, hingga tak sampai 3 bulan, aku yang tadinya hanya seorang pria berpostur biasa-biasa saja-walaupun aku bertubuh atletis, menjadi seorang atlet bodybuilding baru yang cukup berprestasi di kejuaraan-kejuaraan daerah maupun nasional. Hebatnya lagi kantorku dan seluruh keluargaku ikut mendukung semua aktivitasku itu. Kata mereka ”kantor kita punya Ade Rai baru, hingga kita tidak perlu satpam atau bodyguard baru” suatu anekdot yang sudah menjadi santapanku berhari-hari.

Semakin berlalunya waktu, aktivitas bodybuilderku kukurangi. Apalagi aku sudah diangkat menjadi kabag pemasaran sekarang, di mana keuntungan mulai berpihak pada perusahaan tempatku bekerja. Aku mulai bertambah sibuk sekarang. Namun untuk menjaga fisikku agar tetap bugar dan prima, aku tetap rutin basket, voli, dan bersepeda. Hanya 2 kali seminggu aku pergi ke tempat fitness. Hasilnya tubuhku tetap kelihatan atletis dan berotot, namun tidak sebagus ketika aku menjadi atlet bodybuilding dadakan.

Sewaktu aku menjadi atlet bodybuilding, banyak wanita melirikku. Beberapa di antaranya mengajakku berkencan. Tapi karena saat itu aku sedang asyik menekuni olahraga ini, tanggapan dan godaan mereka tidak kutanggapi. Salah satu yang suka menggodaku adalah Mia. Dia adalah puteri tetangga mertuaku. Baru saja lulus SMA, dan dia akan melanjutkannya ke sebuah PTn terkenal di kota Bandung. Gadis itu suka menggoda di setiap mimpiku dan bayangannya selalu menghiasi pikiranku saat aku menyetubuhi istriku. Kisahku dengan Mia akan kuceritakan lain waktu.

Seperti biasanya, aku bangun pagi. Pagi itu aku bangun pukul 04.30 pagi. Setelah cuci muka, aku mulai berganti pakaian. Aku akan melakukan olahraga pagi. Udara pagi yang sehat memang selalu memotivasiku untuk jogging keliling kompleks perumahanku. Dengan cuek aku memakai baju olahraga yang cukup ketat dan pas sekali ukurannya di tubuh machoku ini. Kemudian aku mengenakan celana boxer yang juga ikut mencetak pantatku yang seperti dipahat ini. Aku sengaja bersikap demikian demi mewujudkan impianku, menggoda Mia dengan keindahan tubuhku. Menurut kabar, dia juga suka jogging. Niatku bersenang-senang dengan Mia memang sudah lama kupendam. Namun selama ini gadis itu selalu membuatku gemas dan penasaran. Dia seperti layangan yang diterbangkan angin, didekati menjauh, dijauhi mendekat.

Tak berapa lama jogging, tubuhku pun sudah mulai keringatan. Peluh yang membasahi kaus olahragaku, membuat tubuh kokoh ini tercetak dengan jelas. Aku membayangkan Mia akan terangsang melihatku. Tetapi sialnya, pagi itu tidak ada tanda-tanda Mia sedang berjogging. Tidak kelihatan pula tetanggaku lainnya yang biasa berjogging bersama. Padahal aku sudah berjogging sekitar 30 menit. Saat itu aku baru sadar, aku bangun terlalu pagi. Padahal biasanya aku jogging jam 06.00 ke atas. Dengan perasaan kecewa aku balik ke rumah mertuaku. Dari depan rumah itu tampak sepi. Aku maklum, penghuninya masih tertidur lelap. Tadi pun saat aku bangun, tidak terdengar komentar istriku karena dia sedang terlelap tidur setelah semalaman dia menemani anakku bermain playstation. Saat aku berjalan ke arah dapur untuk minum, aku melihat ibu mertuaku yang seksi itu sedang mandi. Tampaknya dia sudah bangun ketika aku berjogging tadi.

Kamar mandi di rumah mertuaku memang bersebelah-sebelahan dengan dapurnya. Setiap kali anda ingin minum, anda harus melewati kamar mandi itu. Seperti disengaja, pintu kamar mandi itu dibiarkan sedikit terbuka, hingga aku bisa melihat bagian belakang tubuh molek mertuaku yang menggairahkan itu dengan jelas. Mertuaku walaupun usianya sudah kepala 4, tapi masih kelihatan seksi dan molek, karena dia sangat rajin merawat tubuhnya. Dia rajin senam, aerobik, body language, minum jamu, ikut diet sehat, sehingga tak heran tubuhnya tidak kalah dengan tubuh wanita muda usia 30-an.

Melihat pemandangan syur itu, kontan batangku mengeras. Batang besar, panjang, dan keras itu ingin merasakan lubang hangat yang nikmat, basah, dan lembab. Batang itu juga ingin diremas-remas, dikulum, dan memuncratkan pelurunya di lubang yang lebih sempit lagi. Sambil meremas-remas batangku yang sudah mulai tegak sempurna ini, kuperhatikan terus aktivitas mandi mertuaku itu. Akhirnya timbul niatku untuk menggaulinya. Setelah menimbang-nimbang untung atau ruginya, aku pun memutuskan nekat untuk ikut bergabung bersama ibu mertuaku, mandi bersama. Kupeluk dia dari belakang, sembari tanganku menggerayang liar di tubuh mulusnya. Meraba mulai dari leher sampai kemaluannya. Awalnya ibu mertuaku kaget, tetapi setelah tahu aku yang masuk, wajah cantiknya langsung tersenyum nakal.

”Panji, nakal kamu” katanya sambil balas memelukku. Dia berbalik, langsung mencium mulutku. Tak lama kami sudah berpagut, saling cium, raba, dan remas tubuh masing-masing. Dengan tergesa kubuka bajuku dibantu mertuaku hingga aku sudah bertelanjang bulat. Batangku pun mengacung tegang, besar, dan gagah.

Kami pun melakukan pemanasan sekitar 10 menit dengan permainan oral yang nikmat di batangku, sebelum kemaluannya kutusuk dengan batangku. Permainan birahi itu berlangsung seru. Aku menyetubuhinya dalam posisi doggy style. Aku merabai payudaranya yang kencang itu, meremas-remasnya, mempermainkan putingnya yang sudah mengeras. 30 menit berlalu, ibu mertuaku sudah sampai pada puncaknya sebanyak 2 kali. 1 kali dalam posisi doggy, 1 kali lagi dalam posisi berhadap-hadapan di dinding kamar mandi. Namun sayangnya, batangku masih saja mengeras. Aku panik karenanya. Aku khawatir jika batangku ini masih saja bangun sementara hari sudah mulai pagi. Aku khawatir kami akan dipergoki istriku. Rupanya mertuaku mengerti kepanikanku itu. Dia kembali mengoral batangku yang masih bugar dan perkasa ini, lalu dia berbisik mesra,

”Jangan khawatir panji sayang, waktunya masih lama” katanya nakal.
Aku bingung mendengar ucapannya, tapi kubiarkan aktivitasnya itu sambil terus mendesah-desah nikmat. Tiba-tiba ibu mertuaku menghentikan perbuatannya itu. Dia langsung berdiri. Melihat itu, aku pun protes,
”Lho, bu, aku khan belum keluar?” suaraku parau, penuh birahi.
”Sabar sayang, kita lanjut di kamarku saja yuk” katanya mesra.
Aku pun tambah bingung. ”Tapi khan ada bapak?” suaraku masih saja parau, karena birahi.

”Tenang saja, bapakmu itu sudah pergi tak lama setelah kamu jogging tadi, dia ada tugas ke Jawa” sahut ibu mertuaku sambil mengemasi pakaian olahragaku yang tercecer di kamar mandi dan kemudian menggandengku ke arah kamarnya. Begitu sampai di kamarnya, aku disuruhnya telentang di ranjang, sementara dia mengelap sisa-sisa air, keringat, dan sabun di tubuhnya dengan handuk kering yang sudah ada di kamarnya. Lalu dia melakukan hal yang sama padaku. Setelah itu dia langsung saja mengambil posisi 69, mulai mengoral batangku kembali. Tak lama nafsuku pun bangkit kembali. Kali ini aku bertekad akan membuat mertuaku keluar sampai tiga kali. Aku memang khawatir hubunganku di pagi ini akan ketahuan istriku, tapi persetanlah...que sera-sera. Apapun yang akan terjadi terjadilah.

Aku pun balik menyerang ibu mertuaku. Mulut dan lidahku dengan ganas mempermainkan miliknya. Tanganku juga ikut aktif merabai, meremasi bibir kemaluan dan menusuki lubang anal ibu mertuaku. Kelentitnya yang sudah membengkak karena rangsangan seksual kujilati, dan keremasi dengan gemas. Kumainkan pula apa yang ada di sekitar daerah kemaluannya. Gabungan remasan jari, kobokan tangan di kemaluannya, dan serangan lidahku berhasil membuat mertuaku keluar lagi untuk yang ketiga kalinya. ”Aaaaahhhh.... panji sayang ....” jerit nikmat ibu mertuaku. Cairan birahi ibu mertua keluar deras dari lubang vaginanya. Langsung saja kuhisap dan kutelan habis hingga tidak ada yang tersisa.

Akupun tersenyum, lalu aku merubah posisiku. Tanpa memberikan kesempatan ibu mertuaku untuk beristirahat, kuarahkan batangku yang masih bugar dan perkasa ini ke arah vaginanya, lalu kusetubuhi dia dalam posisi misionaris. Kurasakan batangku menembus liang vagina seorang wanita kepala 4 yang sudah beranak tiga, tapi masih terasa kekenyalan dan kekesatannya. Tampaknya program jamu khusus organ tubuh wanita yang dia minum berhasil dengan baik. Miliknya masih terasa enak dan nikmat menggesek batangku saat keluar masuk.
Sambil menyetubuhi ibu mertuaku, aku mempermainkan buah dadanya yang besar dan kenyal itu, dengan mulut dan tanganku. Kuraba-raba, kuremas-remas, kujilat, kugigit, sampai payudara itu kemerah-merahan. Puas bermain payudara tanganku mempermainkan kelentitnya, sementara mulutku bergerilya di ketiaknya yang halus tanpa bulu, sementara tangan satunya masih mempermainkan payudaranya. Tangan ibu mertuaku yang bebas, meremas-remas rambutku, dan mencakar-cakar punggungku. Posisi nikmat ini kami lakukan selama bermenit-menit, hingga 45 menit kemudian ibu mertuaku mencapai orgasmenya yang keempat. Setelah itu dia meminta istirahat. Aku sebenarnya malas mengabulkan permintaannya itu, karena aku sedang tanggung, hampir mencapai posisi puncak. Namun akhirnya aku mengalah.

”Panji kamu hebat banget deh, kamu sanggup membuat ibu keluar sampai empat kali” puji ibu mertuaku.
”Aah ibu bisa saja deh” kataku merendah.
”Padahal kamu sudah jogging 45 menit, tapi kamu masih saja perkasa” lanjut pujiannya.
”Itukan sudah jadi kebiasaanku, bu” aku berkata yang sebenarnya.
”Kamu benar-benar lelaki perkasa, Lilis beruntung mendapatkanmu” puji mertuaku lagi.

Lalu kami bercakap-cakap seperti biasanya. Sambil bercakap-cakap, tangan ibu mertuaku nakal bergerilya di sekujur tubuhku. Terakhir dia kembali mempermainkan batangku yang sudah mengerut ukurannya.

Aku bangkit, lalu beranjak dari tempat tidur. Ibu mertuaku memandangku heran, dikiranya aku akan keluar dari kamarnya dan mengakhiri permainan cinta kami. Tapi kutenangkan dia sambil berkata, ”Sebentar bu, aku akan mengecek keadaan dulu”. Aku memang khawatir, aku takut istri dan anakku bangun. Dengan cepat kukenakan kembali pakaian olahragaku dan keluar kamar mertuaku. Ternyata dugaanku salah. Hari memang sudah beranjak pagi, sekitar jam 6.15 menit, tapi istri dan anakku belum juga bangun. Penasaran kuhampiri kamarku dan kamar tempat anakku tidur. Ternyata baik anak maupun istriku masih tertidur lelap. Aku lega melihatnya. Sepertinya permainan playstation semalam, berhasil membuat mereka kolaps. Aku mendatangi jam weker di kamar keduanya, lalu kustel ke angka 9 pagi.

Aku menatap wajah istriku yang tertidur penuh kedamaian, sambil berkata dalam hati, ”Tidurlah yang lama sayang, aku belum selesai menikmati tubuh ibumu” lalu mengecup pipinya. Setelah itu, aku kembali ke kamar mandi, mencuci tubuhku, lalu balik lagi ke kamar mertuaku. Kami terlibat kembali dalam persetubuhan nikmat lagi. Dalam persetubuhan terakhir ini, aku dan ibu mertuaku sama-sama meraih orgasme kami bersama dalam posisi doggy anal. Sesudahnya aku balik ke kamar istriku, setelah membersihkan diri di kamar mandi untuk yang terakhir kali, dan kemudian mengenakan baju tidurku kembali.

Begitulah cerita seksku dengan Ibu mertuaku di suatu pagi hari yang indah. Tidak ada Mia, ada Arini, mertuaku yang molek dan menggairahkan.

Gairah Karyawanku



Cerita ini kubuat semata-mata hanya ingin berbagi pengalaman, dimana kejadian yang kualami ini sungguh-sungguh terjadi kurang lebih setahun yang lalu. Sengaja nama tempat-tempat yang pernah ada, kusamarkan karena tidak enak dengan karyawan lain.

Aku adalah seorang pimpinan sebuah Biro Perjalanan Wisata yang terhitung masih baru di negara ini. Panggil saja aku Pram. Aku seorang laki-laki yang masih bujangan walau umurku sudah 32 tahun.

Pertama aku menjalankan perusahaan ini, aku merekrut beberapa karyawan yang layaknya perusahaan travel tentu banyak wanitanya. Salah satu karyawanku itu sebutlah namanya Esther, adalah tangan kananku dalam menjalankan roda perusahaan ini. Dia cukup berpengalaman di bidang marketing dan operasional. Orangnya cantik, putih, berumur sekitar 28 tahun. Pertama aku meng-interview dia kujabat tangannya, "Selamat siang, perkenalkan nama saya Pram, Pramono."
Dia pun menyebutkan namanya, "Esther.." dengan nada suaranya yang agak serak, yang bagiku terdengar seksi.
"Boleh saya lihat CV anda?" tanyaku.
"Silakan Pak," sahutnya.

Aku pun mulai bertanya seperti layaknya pimpinan perusahaan yang sedang meng-interview calon karyawannya.
"Sepertinya anda cukup pengalaman di bidang travel, sudah berkeluarga ?" tanyaku penuh selidik.
"Sudah Pak," jawabnya singkat.
Lalu ditambahkan, "Saya sudah berputra satu."
"Ooo.. Oke anda diterima, kapan anda mulai bergabung dengan kami?" tanyaku lagi.
"Mungkin minggu depan, bagaimana Pak?" jawabnya, sambil memainkan matanya yang indah.
"Hmm.. boleh, selamat ya.." kataku sambil menjabat tangannya.

Begitulah, Esther sejak itu menjadi karyawanku, dimana sewaktu marketing aku selalu mengajak dia. Dia pun kelihatan senang kalau aku mengajaknya keluar.

Dari seringnya kami keluar bersama entah kenapa dia sering memancing omongan kearah yang lebih pribadi. Sampai akhirnya pada suatu saat aku terkejut begitu mengetahui dia ternyata sudah bercerai dengan suaminya. "Hah?! pantas aku nggak pernah melihat suami kamu.." aku hanya bisa geleng-geleng kepala. "Yah, beginilah kehidupan saya Pak, saya janda dengan anak satu, maafkan saya Pak, selama ini saya berbohong pada Bapak." Esther menyahut dengan tetesan air mata di pipinya. Aku tidak tahan dengan pemandangan itu, lalu kubelai rambutnya, entah setan dari mana aku memeluk dirinya. Ternyata dia pun malah menghamburkan tubuhnya di dadaku, dengan tangisnya yang semakin kencang.

Sejak saat itu aku semakin dekat dengan Esther, tapi tetap aku menjaga hubungan kami itu dari karyawan lain. Dimana kalau kami sedang berdua, dia memanggilku dengan sebutan, "Mas". Tapi kalau ada karyawan lain dia tetap memanggilku, "Pak".

Sampai sebulan kemudian, aku ditemani Esther kerja lembur di kantor. Kurang lebih pukul 8 malam, aku istirahat sambil duduk di sofa yang ada di ruanganku. Saat itu Esther terlihat cantik dengan rok mini dipadu blazer coklatnya. "Mas, ayo cepet pulang, Rian kasian di rumah," rengeknya. Oh ya, Rian itu adalah putra dari suaminya dulu.

"Iya.. ya sebentar aku capek nih," aku menjawab sambil tersenyum, lalu kutarik tangannya agar duduk di sebelahku. Kami pun terlibat obrolan tentang masa lalunya, yang memancing tangisnya pecah lagi.

"Sudahlah, kamu berhak melanjutkan hidup kamu, jangan kamu sia-siakan, kamu masih punya tanggung jawab terutama dengan Rian, iya kan?" hiburku sambil memeluknya.
Perlahan kucium rambutnya yang harum itu, kukecup bibirnya. Esther pun membalas disertai air matanya yang masih menetes di pipinya. Entah kenapa aku semakin berani dengan mengecup lehernya, Esther pun hanya merintih kegelian, tapi dibiarkan saja aku terus menjelajahi seantero lehernya.

Tadinya aku berpikir, sudah sekian lama dia tidak mendapatkan sentuhan laki-laki masak sih dia tidak ada keinginan untuk itu? Sambil deg-degan tanganku mencoba meraih kancing blazernya. Yess! Ternyata dia hanya merintih, "Ouhh.. Masss.." malah tangannya meraba pahaku. Mendapat respon seperti itu aku menjadi kegirangan, satu-satu kubuka kancing blazernya, dan kulihat blouse dalamnya yang ternyata berwarna kuning juga, tapi sangat transparan, sehingga terlihat BH yang berwarna hitam itu menerawang di balik blouse-nya.

Kulihat matanya meredup seolah mengharap aku bertindak lebih jauh. "Iya sayang aku tau, kamu sudah lama kan tidak pernah mendapat sensasi seperti ini?" aku berkata dalam hati. Pelan-pelan kancing blouse itu kubuka, tidak sampai satu menit terbuka semua kancing itu. Entah pura-pura atau apa Esther tiba-tiba menutup blouse yang sudah terlanjur terbuka itu.
"Kenapa?" tanyaku keheranan.
"Hmm.. malu, malu Mas.." jawabnya.
"Aku tau sayang, kamu sebenarnya menginginkannya kan?" tanyaku yakin.

Dia cuma diam, dan tanpa menunggu jawaban dari Esther, perlahan kusingkirkan tangannya dari dua bukit kembar yang masih tertutup kain segitiga hitamnya. Sambil kembali aku melumat bibirnya kutelusupkan jariku di celah BH-nya. Dan, tanpa kesulitan kutemukan tonjolan daging di puncak buah dadanya yang ternyata sudah keras. Karena jari-jariku kejepit BH yang mungkin kesempitan buatnya, kupaksakan keluar buah dadanya yang kanan keluar dari balik BH-nya. Benar juga dugaanku, BH yang kutaksir 34 itu ternyata masih agak kesempitan, karena begitu bukit daging itu menyeruak keluar besarnya kurang lebih sebesar jeruk bali, dengan putingnya yang merah kehitaman.

"Mas dibuka saja, nanti BH-ku rusak," kata Esther tiba-tiba.
Pucuk dicinta ulam pun tiba! gumamku. Karena pengalamanku yang sudah menggauli sekian banyak wanita, kalau hanya membuka BH dengan satu tangan sih mudah saja. Dan, kedua buah dada Esther sekarang terpampang tepat di depan wajahku. "Boleh?" aku bertanya seolah minta ijin darinya. Esther hanya tersenyum, dan dua detik kemudian bibirku sudah menyentuh puting susunya sebelah kanan sedang tangan kananku beroperasi pada yang satunya. Perlahan kumainkan lidahku di tonjolan puting susunya sambil kutarik-tarik dengan bibirku. Sedang tanganku sibuk memilin-milin dan meremas buah dada yang satunya.

Tiba-tiba pecahlah rintihan nafsu keluar dari mulut Esther. "Ouuhhh.. Masss.. terus.." Entah sadar atau karena kebiasaan dengan suaminya dulu, Esther mendaratkan tangannya di atas selangkanganku. Dan tanpa diminta dia langsung meremas-remas tonjolan di balik reitsleting celanaku. Kontan daging panjang di balik celanaku itu membengkak. Aku berpikir tidak adil, kalau dia sudah berani memegang kemaluanku, kenapa aku cuma di sekitar dadanya? Aku pun mengarahkan tanganku yang tadi memainkan buah dadanya, ke pahanya.

Entah karena refleks atau apa, Esther pun seperti membuka jalan dengan membuka kedua pahanya. Otomatis rok kuning mini miliknya ikut terkuak. Dari cuma mengelus pahanya, tanganku pun menjalar ke atas sampai menyentuh secarik kain yang menutupi bukit pubis di selangkangannya. Perlahan kuelus bukit kecil itu. "Mass.. Ouughh.." rintihan Esther terdengar semakin keras.

Sementara mulutku masih asyik mengulum dan mengenyot puting Esther, jemariku rasanya tidak betah kalau hanya mengelus secarik celana dalamnya. Kutelusupkan jari-jariku masuk dari pinggir celana dalam Esther yang ternyata berwarna hitam juga. Dan, begitu menyentuh daging di balik celana dalamnya, jari-jariku disambut dengan kehangatan dan kelembaban yang dikeluarkan oleh kemaluannya.

Ada tiga menit aku mengelus bibir kemaluan Esther, perlahan dari bawah ke atas, terus bergantian, sampai tiba-tiba saja dia berdiri dan, "Mas.. ehmm sebentar ya?" ternyata dia melorotkan sendiri celana dalamnya, lalu dibuang begitu saja di lantai. Aku hanya melongo memperhatikan kelakuannya, "Aku takut celanaku basah.." sahutnya malu-malu. Aku pun tersenyum dibuatnya. "Iya nih belum apa-apa sudah lengket tanganku." godaku. Wajah Esther merah sambil mencubit perutku.

"Curang! Mas Pram curang! celana Mas belum dibuka." gerutunya cemberut yang dibuat-buat.
"Ya udah, so mau kamu gimana?" tanyaku pura-pura nggak ngerti.
"Iiihhh.. norak! Ayo dong dibuka!" rengeknya manja.
Aku cuma terkekeh dibuatnya, tapi aku pun menuruti kemauannya. Sambil dibantu Esther, celana panjangku akhirnya lepas. Sekarang aku cuma memakai celana dalam.
"Yang ini? Belum!" dia menunjuk ke arah celana dalamku.
"Usaha dong.." jawabku sekenanya. Tapi Esther cuma memandang tonjolan daging panjang yang masih tersimpan rapi di balik celana dalamku. Tangannya kembali menyentuh tonjolan tersebut. Diurut perlahan dari bawah ke atas, dan pada ujungnya dia memainkan jarinya sedemikian rupa sampai aku merem melek dibuatnya, "Hmmm.. yahh.. ouffsshhh.. pintar kamu Ther.." gantian aku dibuatnya merintih keenakan. Sementara mulut dan bibirnya memagut leherku dengan lembutnya.

Tidak lama kemudian, "Aku buka ya?" tanya Esther.
Aku cuma mengangguk, "Terserah kamu sshhh.. mau diemut juga boleh.. oouuhh.." kataku disertai rintihan.

Sedetik kemudian mencuatlah batang kemaluanku dengan gagahnya. Sambil terus mengurut dan meremas-remas kemaluanku, Esther memuji kemaluanku, "Wahhh.. pantas..!"
Aku heran, "Apanya yang pantas?"
"Nggak Mas, tapi jangan marah ya? Aku sering membayangkan itunya Mas Pram kalau lagi tegang, soalnya sering kalau ininya Mas Pram lagi tegang aku nggak sengaja ngeliat.." katanya sambil meremas agak kuat kemaluanku.
"Kan nggak kelihatan?" tanyaku heran.
"Iya! Tapi kelihatan kok kalau punya Mas Pram gedeeee.. banget! Menuh-menuhin bungkusnya. Tuh liat tuh sampe tanganku aja nggak muat megangnya." Sahutnya penuh nafsu yang tertahan.
"Apa lagi kalau.. kalau.. mmmm.." omongannya terputus.
"Apa..?" tanyaku penasaran.
"Nggak, apa lagi kalau.. masuk ke sini.." sambil tangannya menunjuk ke arah liang kemaluannya sendiri.
"Ke mana Sayang? hmm? ke sini?" sahutku sambil tanganku menyingkap roknya dan kembali meraba bukit kemaluan Esther yang tercukur rapi itu.
"Ssstt.. ouhhh.. yahhh.. oufsshh.." kembali dia merintih pelan.
"Kuemut ya Sayang?" tanpa menunggu jawaban dariku, Esther langsung membuka lebar mulutnya dan, "Ouuhh.. Godd!" aku merintih nikmat karena kepala kemaluanku sudah dalam jepitan bibir Esther yang terlihat seksi itu.

Sementara lidah Esther memainkan kepala kemaluanku, aku sibuk dengan jariku memainkan bagian puncak dari lubang kemaluannya, yang di situ bertengger daging kecil klitorisnya yang sudah amat tegang. Esther begitu mahir dengan permainan mulutnya yang naik turun yang mengeluar-masukkan batang kemaluanku di mulutnya. Aku terbuai dihempas badai kenikmatan dengan hisapan dan emutan Esther di seluruh kemaluanku. Sambil mataku tertutup, aku membayangkan, yahh.. pantas saja dia janda, tentu pintar membuat pasangannya kelonjotan begini! Tapi aku pun saat itu juga berpikir, aku pun juga piawai kalau hanya membuat wanita kelojotan.

Setelah 10 menit berlalu, kuangkat kepala Esther dan otomatis batang kemaluanku tercabut dari keganasan permainan mulut dan bibirnya. Kulihat batang kemaluanku basah oleh air liur Esther.
"Ada apa Mas? nggak enak ya?" tanyanya khawatir.
Aku tersenyum, "Nggak.. enak kok, tapi pengen gantian aja," jawabku singkat.
Esther masih keheranan dengan sikapku, lalu dia kusuruh merebahkan tubuhnya di sofa merah di ruanganku itu.
"Mau ngapain Mas.." tanya Esther belum hilang keheranannya, tapi dia mau menuruti kehendakku dengan merebahkan tubuhnya di sofa.
Aku cuma tersenyum lalu, "Coba deh ya?" jawabku.

Aku mulai mengecup lututnya yang terjuntai ke lantai, sementara rok mininya kutarik ke atas, hingga terpampanglah selangkangan Esther yang polos dan sangat menggairahkan itu. Perlahan kutelusuri paha kanannya dari lutut bagian luar kemudian masuk ke arah belakang lututnya terus merangkak naik. Lantas paha yang satunya pun tidak luput dari kecupan bibir dan jilatan lidahku, perlahan naik ke arah bukit kemaluannya disertai erangan dan rintihannya yang terputus-putus.

Seperti tersadar akan apa yang akan kulakukan, dia berujar, "Mas, ehhh.. Mas.. jangan!" sambil kedua telapak tangannya menutupi selangkangannya dan kedua pahanya dirapatkan.
"Kenapa Sayang..?" tanyaku.
Dia bangkit, "Jangan Mas.. soalnya kan.." dia tidak melanjutkan kata-katanya.
"Kenapa.." aku menunggu jawabannya.
"Soalnya.. Soalnya punyaku bau.." jawabnya malu-malu.
"Masa sih? Mana sini aku cobain, bau apa nggak!" kataku sambil berusaha merebahkan tubuhnya kembali di sofa.

Kembali Esther menuruti kehendakku merebahkan tubuhnya di sofa, tapi selangkangannya masih tertutup rapat dan tangannya masih menelungkupi bagian kemaluannya. Kembali lidah dan bibirku menelusuri bagian atas pahanya, sampai akhirnya bibirku menyentuh tangannya yang tetap tidak mau minggir itu.

"Mas.. ouhhh Mas.. jangan Mas.. punyaku bau Sayang.. jangan dong.. ouh sshhh.. aku malu.." katanya sambil terus diiringi rintihannya.
"Hmmm.." Aku cuma bergumam sambil terus menciumi tangannya. Perlahan namun pasti, akhirnya kedua telapak tangan Esther mau juga minggir dan berganti mengelus-elus pipiku. Sementara kedua pahanya masih tertutup rapat seolah belum mau memberi kesempatan pada lidahku untuk mencicipi lubang surga yang dimiliki Esther ini. Kusapu terus dengan lidahku daerah lipatan pubis Esther yang ditumbuhi bulu-bulu tercukur rapi itu. Mulai tercium aroma kemaluan wanita yang khas yang biasanya merebak jika wanita semacam Esther ini didera nafsu birahi yang hebat. Aku sangat yakin lubang kemaluan Esther ini pasti paling tidak sudah mengeluarkan beberapa tetes cairan pelumas.

Entah sadar atau tidak atau memang Esther sudah amat menginginkannya, dengan sedikit tenaga dari tanganku akhirnya perlahan terbuka juga kedua pahanya yang sudah 10 menit tertutup rapat. Dan semakin menyeruaklah bau harum yang khas yang dikeluarkan dan ditebarkan oleh cairan yang keluar dari lubang itu.

Kedua paha Esther belum terbuka maksimal, jadi bentuk kemaluannya masih terlihat garis lurus dengan bibir labia mayora di lubang kemaluannya masih menutupi misteri yang ada di situ. Sedikit demi sedikit kuresapi kebasahan yang melekat di bibir kemaluan Esther. Oh Tuhan, akhirnya aku bisa menikmati kemaluan Esther yang sudah sekian lama kuimpikan. Semakin lebar tanpa sadar Esther membuka pahanya, perlahan semakin terkuaklah bibir luar kemaluan Esther memperlihatkan lubang yang mulai menganga yang di atas pucuk kemaluan itu ada secuil daging kecil bertengger dengan indahnya seolah bergetar tak sabar menunggu keliaran dari lidah dan mulutku.

Dan, "Ouhhh.. Mas.. God! Yahh..! esstthh.." dari mulut Esther pecah rintihan keras begitu lidahku menjelajahi bagian dalam lubang kemaluannya, terus kusentil klitoris yang sedari tadi mengharapkannya. Setiap milimeter apa yang ada di liang kemaluan Esther tidak ada yang terlewati, kujilat dan terus kujilati.

Sekarang jemari di tangan Esther hanya bisa mengelus rambutku. Esther tambah kelonjotan saat lidahku menerobos masuk ke dalam lubang kemaluannya dan menjilati tonjolan-tonjolan daging yang ada di dalam sana. Lalu kembali lidahku menjilati bibir bagian dalam kemaluannya terus ke atas sampai menyentuh klitorisnya. Ada 5 menit aku memainkan klitorisnya. Sementara erangan Esther makin keras dan tubuhnya semakin bergetar hebat. Aku pun mengimbanginya dengan mulai menggigit-gigit kecil bibir kemaluannya dengan bibir dan gigiku. "Mass.. kamu hebat Sayang.. ouuhh yess.. Goddd.. terus.. ouufff.. Mas Pram.. sshhh.. yaahh.. teruss Sayang.."

Kembali ke arah daging kecil itilnya, bibirku mulai menghisap klitoris Esther di dalam mulutku, sambil diemut-emut seperti layaknya ngemut permen. Klitoris yang ada di dalam mulutku itu kuemut dengan lembut sementara lidahku memainkannya di dalam. "Yahhh.. terusss.. hisap itilku.. Ouuff ssh.. yang kuat Masss.. terus.. yahh begitu.. oouuhh Mas.. Mas Prammm.. aku belum pernah seenak ini Masss.. Aduuhhh.. pintar banget sih Mass.. Godd.." rintihan Esther seperti memberi semangat buatku untuk terus menjilati dan menghisap itilnya lebih kuat.

Tubuh Esther berkelonjotan ke sana ke mari, sementara jari-jarinya menjambak rambutku, dan di sela-sela lidahku yang makin ganas dan liar menghisap dan mengemut klitorisnya, tiba-tiba, "Sruutt.. sruttt.. gleekk.. sruutt.. sruuttt.." entah dari mana datangnya tiba-tiba mulutku dibanjiri cairan yang begitu banyaknya sampai aku kewalahan untuk menghindarinya karena Esther sekarang bukan lagi menarik-narik rambutku, tapi malah berusaha membenamkan wajahku di lubang kemaluannya dengan menekan kuat kepalaku pada selangkangannya, sementara kedua pahanya menjepit kuat kepalaku. "Teruss.. Sayang.. aduhh.. yahhh.. dikit lagi.. oouuhhh Goddd.. essshhh.. sedikit lagi Masss.. aduuhh nikmat sekali.. essttt.. ouufff.."

"Sreettt.. srrr.. seeerrttt.. glekk serrr.. gllekk.." mau tidak mau cairan yang disemburkan dari lubang kemaluan Esther itu kutelan, karena memang kepalaku oleh Esther dibenamkan di liang kemaluannya serta dijepit dengan kuat oleh kedua pahanya. Entah sudah berapa kali Esther menyemburkan cairan kenikmatan yang keluar membanjir masuk ke dalam mulutku. Dan entah berapa kali aku menelannya. Karena setiap kuhisap klitorisnya, saat itu pula cairan itu menyembur kuat masuk ke dalam mulutku terus masuk ke dalam kerongkonganku yang berarti otomatis tertelan olehku.

Tapi entah kenapa aku begitu menyukai rasa cairan yang dikeluarkan oleh lubang kemaluan Esther ini, jadi aku malah tambah bernafsu untuk menghisap habis cairan yang terus membanjiri di dalam mulutku. Aroma cairan yang keluar dari kemaluan Esther ini sungguh beda dari wanita yang pernah kucicipi. Rasa dan aromanya begitu harum, gurih dan rasanya tidak ada rasa dan aroma cairan di dunia ini yang seenak dan segurih yang dimiliki Esther ini. Mungkin setelah sekitar 10 kali semburan, cairan itu tidak terlalu kuat lagi menyembur, hanya berupa tetesan saja.

Sementara itu Esther pun sedang menikmati multi orgasmenya yang panjang dengan rintihan dan erangan yang tidak putus-putusnya. Sampai 3 menit kemudian, dia pun mengendorkan jepitan pahanya di kepalaku dan melepaskan cengkeraman tangannya juga di kepalaku. Aku yang tadi sulit bernafas, sekarang bisa mengambil nafas lega, dan kupandangi lubang kemaluan Esther yang terlihat merah dan sangat basah, di situ masih terlihat tetesan cairan yang tadi begitu derasnya menyerbu mulutku. Kulihat juga sofa di bawah selangkangan Esther basah ternoda oleh sisa cairan yang masih terus menetes. Kupikir ketimbang mengotori sofaku, kutampung sisa cairan yang masih menetes itu dengan kembali menjilati lubang kemaluan Esther. Kontan Esther merengek, "Mass.. udah Sayang.. aduuhhh.. Gelii.. oouuhh.. ouufff.. ssttt.. Geli Sayang.. udah dong.. aduh enak Mas.. aduhh.. aku nafsu lagi nih.."

Kemudian dia menarik tubuhku dan langsung mencium bibirku dengan ganasnya, padahal di mulutku masih banyak sisa cairannya sendiri. Aku pun berusaha menolaknya, seperti mengetahui pikiranku, Esther menimpali, "Hmmm.. enak juga cairanku ya Mas? Gurih ya?" dia terlihat mengecapkan mulutnya seperti mencicipi masakan yang luar biasa lezatnya. Aku pun menjawab, "Esther, betul-betul deh cairan kamu ini bener-bener luar biasa enaknya. Kayaknya nggak ada deh di dunia ini yang bisa menandingi kelezatan dan kegurihan yang dikeluarkan kemaluan kamu.." aku setengah merayu. Dia cuma memelukku manja, namun beberapa saat kemudian kulihat dari kedua mata Esther keluar air, (air mata?) "Aduuh Mas Pram, aku belum pernah mengalami sensasi yang barusan kamu berikan padaku, aku nggak mau pisah Mas.. jangan tinggalkan aku ya? Pleasee.. kawini aku, Mas.." dia berkata sambil sesunggukan berurai air mata, dan tangannya menyeka mulutku dengan tissue dari kebasahan yang tadi membanjiri mulutku.

Kulihat jam sudah pukul 9:30 malam, "Ayo sayang kita pulang, kasihan Rian menunggu kamu di rumah." bisikku. Lalu kami pun merapikan pakaian dan pulang menuju rumah Ester.

Sejak saat itu Esther menjadi Sephiaku dan kami pun sering mengulangi kejadian tersebut hingga akhirnya kami berpisah karena Esther telah dinikahi oleh orang lain. Begitulah nasib manusia, jodoh benar-benar berada di Tangan yang Kuasa.

Gita Mahasiswi Plus-Plus


Gita memantapkan hati dan niatnya sebelum ia memasuki sebuah rumah mewah di depannya, namun ia berharap tak ada yang melihatnya memasuki tempat itu. Sesampainya di dalam keraguan kembali muncul dihatinya, "haruskah aku melakukan semua ini...?" namun ia teringat akan segala kebutuhannya, ia tak punya uang lagi untuk memenuhinya. ayahnya ditangkap polisi dengan tuduhan korupsi , seluruh harta orang tuanya disita, ibunya meninggal karena stress. Kini ia menjadi mantap, ia harus melakukan ini atau ia tak akan punya uang sepeser pun bahkan untuk membeli makanan "cari siapa ya...?" seorang wanita setengah baya menyambutnya di depan pintu. "anu..maaf...saya...mau cari pekerjaan..." kata gita. "pekerjaan..?" wanita itu kelihatan heran dan sedikit curiga , " disini....?" gita sedikit bingung harus bicara apa. "iya..pekerjaan...sebagai..emmm.sebagai....." gita berusaha mencari kata kata yg tepat "kamu tahu ini tempat apa....?" kata wanita itu bernada menyelidik " ya..saya tahu...." gita mengangguk "pernah melakukan ini sebelumnya..?" tanya wanita itu gita menggelengkan kepala "hmmm..kamu masih kuliah.....?" "iya.....tapi saya...." "butuh uang.....standar lah disini..." kata wanita itu memotong "nama kamu siapa...?" tanya wanita itu sambil melambai memanggil seseorang "gita...tante....." seorang wanita muda berpakaian sangat sexy datang mendekat "nah..gita.....kamu tahu kan apa kerjaan di panti pijat..? setiap dapat klien kamu dibayar seratus ribu, kalo mereka mau dipijat bugil ada tambahan biaya....." panjang lebar wanita itu menjelaskan tentang upah gita selama ia bekerja ditempat itu. setelah gita menyetujuinya ia menyuruh wanita muda tadi untuk membawa gita, "susan, coba kamu bawa gita berkeliling " sambil berkeliling memperlihatkan fasilitas panti pijat itu, susan juga mengingatkan jika terkadang ada klien yg permintaannya aneh aneh, bahkan sampai bondage. mendengar cerita susan, gita kembali ragu, namun ia sudah terlanjur masuk ia bertekad akan menjalani semua ini. gita sebenarnya gadis yg cukup cantik , meski nasibnya tak seindah wajahnya, wajahnya yg "innocence" membuat gemas banyak pria, rambut sebahu , buah dada 30B, dan pantatnya yg bulat sempurna, dengan penampilan seperti itu, bahkan gita lebih terlihat sebagai pelajar sma dibandingkan mahasiswi. gita kemudian dibawa ke sebuah ruangan dimana telah menunggu seorang pria usia 30 tahunan. "dia pemilik panti pijat ini....namanya oom bob" kata susan. susan kemudian berbicara sejenak dengan bob , lalu meninggalkan gita berduaan disana. "halo...saya bob....panggil saja oom bob...." kata bob sambil mengulurkan tangannya "gita, oom..." jawab gita menyambut uluran tangan bob. bob tidak segera melepaskan genggaman tangannya, ia menatap gita bagai sedang menaksir sebuah karya seni. "ok kalau begitu..." katanya kemudian sambil melepaskan jabatan tangannya. bob kemudian melepaskan satu persatu pakaiannya, sehingga ia telanjang bulat, penisnya kelihattan cukup besar, setidaknya membuat gita agak tercekat. "nah gita..coba urut punya oom......"kata bob. gita perlahan mendekat dan berlutut d antara kaki oom bob, kedua tangannya menggenggam penis bob, dan dengan gerakan yang teratur ia mulai memijit penis bob, naik turun. Bob terlihat tersenyum dan puas dengan pijitan gita, "coba pake mulut ....." perintahnya gita dengan patuh memasukkan penis itu ke dalam mulutnya, dan menyusuri penis tersebut maju mundur dengan bibirnya, suara geraman dan kocokan berirama mengiri semua nya. "uughh...you are....uughhh...." bob menggeram sambil meremas rambut gita sampai acak acakan. gita terus melakukan oral dengan santai, ia sering melakukannya dengan mantan pacarnya dulu. sampai beberapa lama akhirnya , penis oom bob menyemburkan cairannya, oom bob menahan kepala gita agar seluruh spermanya tertelan oleh gadis itu. "hahahah..bagus..bagus...kamu berbakat juga ternyata.......hahahaha...kamu diterima......" kata oom bob senang. gita masih berlutut dilantai dan tertunduk malu, kini sudah tak mungkin lagi untuk kembali. ---------------------------------------------------------------------------- Sabtu malam adalah malam pertama gita menjalani pekerjaanya sebagai massage girl. "anak anak....pak burhan sudah datang...." kata tante mirna sambil mengantar seseorang yg wajahnya sepertinya gita kenal, pak burhan adalah salah seorang pejabat pemerintah, dan wajahnya sering muncul di televisi menyuarakan gerakan moral , sangat bertolak belakang dengan apa yg dia lakukan sekarang. sebagai pelanggan tetap tempat itu, mata pak burhan langsung menangkap barang baru di tempat itu. tak mempedulikan godaan para perempuan lain , ia mendekati gita. "hai...gadis manis....kamu siapa....?" tanya pak burhan.... "ehh..gita ..ehh..oom...."jawab gita "baru ya disini....." tanya pak burhan "ini emang hari pertamanya dia oom..." susan yg menjawab ditimpali dengan anggukan kepala gita. "ooh.....bagus..ayo.....langsung ke dalam...oom udah pegel pegel nih..." kata pak burhan sambil menarik tangan gita masuk ke sebuah kamar. gita sedikit senang dan gugup menghadapi pelanggan pertamanya. "oom mau mandi dulu..?" tanya gita "ga usah...langsung aja...."kata pak burhan sambil melepaskn seluruh pakaiannya, sementara gita merapikan tempat tidur dan baby oil. "loo..kok bajunya ga dibuka..." kata pak burhan ketika melihat gita berdiri di sisi ranjang masih berpakaian lengkap. "oom bukain ya..." kata pak burhan sambil membuka satu persatu kancing baju gita, dan melemparkan jatuh blouse gita, sambil melepas bra gita , pak burhan menyempatkan meremas sejenak buah dada gita yg menggiurkan itu, barulah ia kemudian melepas rok dan dalamn gita, sehingga gita pun kini tealnjang bulat. pak burhan lalu berbarin telungkup di ranjang , dan gita mulai melakukan pemijatan. saat gita meratakan baby oil di punggung pak burhan dan memijat, pak burhan dengan santai mengajaknya mengobrol banyak hal, sehingga suasananya cukup cair., pak burhan tak henti henti memuji pijatan dan sentuhan gita. kemudian pak burhan membalikkan badan, penisnya tegak tegang perkasa. "pijat refleksinya dong ...." kata pak burhan sambil tersenyum, gita mengerti maksudnya. giat mulai memijat mijat penis pak burhan, sementara pak burhan aktif meremas remas buah dada gita, gita memijat, dan mengocok makin kuat saat rangsangan di buah dadanya membuatnya semakin terbang melayang. gita kemudian menggantikan tangan dengan mulutnya, penis besar pak burhan kini memenuhi mulutnya, dengan mulutnya ia menghisap dan bergerak naik turun menyusuri panjang penis itu. "uagghhhh..gila....hebat kamu......" kaya pak burhan terlihat puas gita terus mengocok, mengulum , dan menjilat penis itu sehingga membuat pak burhan semakin terbuai oleh kenikmatan. tak butuh waktu lama sampai penis itu semakin mengang dan mengejang dan akhirnya menyemburkan seluruh isinya, gita membersihkan sisa sisa sperma dengan menjilatinya, membuat pak burhan semakin tertawa puas, ia pun memberi tip yang cukup besar. malam pertama gita , ia harus melayani 6 orang tamu, namun hasil yg didapatkan cukup lumayan, ia tak akan menyesali keputusannya terjun ke dunia seperti ini. --------------------------------------------------------------------------------- malam mingu berikutnya, tante mirna menyuruh gita untuk memakai seragam sma, karena ada pelanggan yg menginginkan dipijat oleh gadis sma. dengan wajah polos gita, tak sulit bagi gita untuk menjelma menjadi gadis sma. malam itu gita memakai kemaja putih sma ketat dengan dua kancing atasnya dibuka, dan rok abu abu pendek, dibaliknya ia tak memakai apa apa lagi. pukul 9 malam, pelanggan itu tiba, dan langsung terpana melihat kecantikan dan kemolekan gita yang terbalut seragam sma. pelanggan yang dimaksud ternyata adalah pak chandra, ia adalah salah seroang konglomerat papan atas indonesia, beberapa hari lalu ia baru lolos dari tuduhan korupsi , maka hari ini ia ingin merayakannya. "halo..saya chandra.....kamu pasti gita..?" "betul oom...." 'yukk...." pak chandra tak sabar membawa gita ke kamar. "oom...mau mandi dulu......" tanya gita "iya..tapi kamu lihat ya...." kata pak chandra sambil mencolek buah dada gita. pak chandra pun mandi dengan pintu terbuka agar gita bisa melihatnya, dan ia meminta gita selagi ia mandi, gita harus melakukan rangsangan sendiri. dan begitulah, sambil pak chandra di kamar mandi, gita mengelus ngelus pahanya sendiri sampai ke pangkal paha, menyibakan rok pendeknya, kemudian tangannya meremas remas buah dadanya sendiri sambil mengerang dan merintih.. "aahhhhh...awww,,,aauuhhh........ahhhhhhhh....." ia membuka satu persatu kancing bajunya , memperlihatkan buah dadanya , meremasnya kembali dan memainkan putingnya. "oooooh........aaaahhhhh...ooouuhhhhh......awwww......." entah karena ia terangsang atau menjiwai , ia tak menyadari pak chandra mendekatinya, ia baru menyadari saat penis pak chandra sudah ada di depan mulutnya, tanpa membuang waktu sedetik pun , penis tersebut telah masuk ke mulut gita. gita mulai memaju mundurkan kepalanya, memberikan sensasi kenikmatan pada penis pak chandra. gita memainkan jurus jilatan dan hisapan mautnya , sampai akhirnya sperma pak chandra menyembur masuk ke mulutnya.... 'huhuhu..bagus..bagus..." kata pak chandra pak chandra kemudian menerkam dan menindih tubuh gita, buah dada gadis itu diremas dan disedot sedotnya bagai bayi, membuat gita mengerang dan merintih... "oooooh....oom......pelan....oom.......ahhhhhhhh..awhhhhh...." pak chandra kemudian menyusuri lekuk lekuk tubuh gita dengan lidahnya, menimbulkan sensasi geli dan birahi pada gita. "ooh....hihii..awahhh..geliii..aww.....oom....ahhh....oom......." gita semakin menggelinjang tak karuan saat sapuan lidah pak chandra mencapai klitorisnya, birahinya kini sudah hampir mencapai puncaknya. puas menjilati dan meng "obok obok" tubuh gita , pak burhan menyuruh gita untuk bersiap dlm posisi doggy style. setelah bersiap pada posisinya, dengan lembut dan perlahan pak chandra mulai memasukan penisnya, dan mendorongnya perlahan, namun kian lama kian cepat. sambil menggenjot gita, tangan pak chandra tidak menganggur, buah dada gita yg menggantung ia remas remas, bebrapa kali pantat gita ia pukul sampai memerah. "aww...oom.......uuhhhh...pe...aahh..lan.......dong...ahhhhh..." setiap sodokan pak chandra membuat gita semakin dekat pada orgasme, ia membenamkan wajahnya di bantal menahan suara rintihan dan erangan kenikmatan dari mulutnya. "uughh.....gita...uughhh..kamu....hebat....ahhh...." geram pak chandra keduanya menggeram dan mengerang menambah erotis suasana ruangan itu, smpai akhirnya keduanya bersamaan mencapai orgasme.... "aaaaaaaahhhhhh....aahhhhhhh..." gita berteriak panjang lengan dan lutut gita melemah membuatnya ambruk di kasur dengan tubuh pak chandra diatasnya, dengan penis masih menancap, malam itu mereka akhiri dengan mandi bersama, di kamar mandi pak chandra masih sempat menyetubuhi gita dengan posisi berdiri, membuat seluruh tenaga gita habis malam itu. tips dari pak chandra adalah yg paling besar dari semua tips yg ia terima, hal yg layak ia terima mengngat ia harus bekerja sangat keras, untunglah tante mirna mengerti keadaanya dan menyuruh gita beristirahat dan tidak menerima tamu dulu. ------------------------------------------------------------------ pak chandra dan pak burhan menjadi langganan tetap gita disana, mereka berdua tak mau dilayani siapapun kecuali gita. sampai pada akhirnya pak burhan ingin memiliki gita hanya untuk miliknya, ia menebus gita dari tante mirna , dan menjadikan gita sebagai simpanannya sampai sekarang. hal itu menjadi berkah tersendiri bagi gita, kini ia tak lagi khawatir akan kehabisan uang , rumah dan mobil pun kini ia punya, meski jauh dalam hatinya ia berharap ia bisa hidup normal dan menjalani kehidupan bekeluarga seperti halnya orang lain.....hanya saja...entah kapan.......... note : cerita diatas adalah hasil imajinasi gue namun tokoh gita dan lika liku hidupnya benar terjadi , kini gita masih berkuliah di salah satu universitas di bandung, dan tinggal di kawasan elite dago atas....... so......thanks buat gita yg mau sharing pengalamannya dan memberi izin untuk dikembangkan jadi sebuah cerita........hope someday your dream come true ,girl.

Cewek HOT dari Jakarta


AYU AZHARI


Teman tapi Mesra...


Ml sama amoy cantik


HEBOH - AKBID PANTIWILASA SEMARANG








Mahasiswi Akbid Panti Wilasa Semarang NAMA NYA : SITI MARSIDAH
lagi songky - ngentot di Asrama ..................... mau 3x
bisa dipakai ........................

Mahasiswi AKBID PANTI WILASA SEMARANG







SITI MARSIDAH, Mahasiswi AKBID PANTI WILASA SEMARANG yang TOKET-nya Super GEDE...!!!!!!!!!!!

Lagi Pingin di Mimik, yg namanya Udah Kebelet....

diWARNET pun Jadi, Ga Masalah....!!!!!!!!!

DOWNLOAD :

==>> SITI MARSIDAH Lagi HORNY di WARNET

==>> SITI MARSIDAH Lagi HORNY di WARNET 2


Pass : citarum

AMI - Asyik ML (Mahasiswi)


Stephanie Swift - Anal Sex


Naughty Office - Lucky Benton


Nikki Rio - Anal Sex


Young School girl Deepthroat

Ringkasan ini tidak tersedia. Harap klik di sini untuk melihat postingan.

Galery Of Jilbaber


Motto:
Jilbab adalah penutup aurat seperti celana dalam seorang akhwat
Jika Engkau berhasil melepas jilbab seorang akhwat, berarti kamu telah berhasil membuka celana dalamnya

Ya...May Be !


Akan lebih menantang jika kamu berhasil membuat si akhwat
secara suka rela melepas jilbabnya di depanmu
Tanpa Diminta !









Galery Ummahat





Di sini anda bisa menikmati para umi atau ibu-ibu berjilbab bugil.

Coba Bayangkan jika mereka bugil di Majelis Taklim. Pasti indah sekale kan?
Majelis Taklim bakal penuh deh hehe...
Bagaimana ekspresi wajah para umahat saat merintih mengerang & orgasme..?


















  • Jilbaber= Gadis / Wanita Berjilbab
  • Akhwat= Jilbaber Gadis
  • Umahat= Jilbaber Ibu Muda